idnzero - Firaun adalah sebutan raja-raja dari Mesir Kuno yang berkuasa selama beberapa milenium dari sekitar 3100 SM hingga akhir Dinasti Ptolemeus pada 30 SM. Sebagai penguasa kuat, mereka dianggap sebagai dewa yang hidup serta memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan antara dunia fisik dan dunia spiritual.
Tugas administrasi Firaun di kerajaan mereka, antara lain ialah pengumpulan pajak, proyek-proyek pekerjaan umum, dan pemeliharaan tentara, mereka dijunjung tinggi. Selain itu, pembuatan makam yang rumit dan praktik pemakaman para firaun juga merupakan fitur penting. Mereka percaya bahwa setelah kematian, Firaun akan menyatu dengan para dewa dan membangun makam-makam besar biasa dikenal Piramida Mesir akan menjadi rumah mereka di alam baka. Bangunan makam ini dipenuhi dengan harta karun dan dekorasi seperti Piramida Agung Giza, yang tetap menjadi keajaiban teknik hingga hari ini.
Aspek penting lainnya dari Firaun adalah agama atau mitologinya. Mereka dipercaya bahwa memiliki tugas untuk menjaga hubungan yang harmonis antara para dewa dan dunia fisik. Tak hanya itu, juga percaya bahwa jika mereka berhasil, kerajaan mereka akan makmur dan terlindungi dari bahaya.
Firaun juga mengawasi pembangunan bangunan megah seperti kuil dan istana. Bangunan-bangunan ini dirancang untuk mengesankan dan menginspirasi kekaguman di antara rakyatnya, sehingga menunjukkan kekuatan serta kekayaan firaun. Berikut ini adalah daftar raja Firaun Mesir Kuno yang paling dikenal dalam sejarah dunia.
{getToc} $title={Table of Contents}
Daftar Firaun Mesir Kuno
#1. Firaun Menes
Firaun Mina, juga dikenal sebagai Menes, adalah firaun pertama yang menyatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir, sehingga menciptakan dinasti pertama Mesir Kuno. Menes memerintah pada sekitar tahun 3150 SM serta dianggap sebagai salah satu firaun terpenting dalam sejarah Mesir. Dia mendirikan ibu kotanya di wilayah Memphis dan membangun makam kerajaan pertama di Saqqara, sebuah kompleks mencakup beberapa makam yang lebih kecil untuk kerabat dan pejabatnya.
Selama masa pemerintahannya, Firaun Mina memelopori beberapa proyek pembangunan hebat dan juga secara efektif mengelola administrasi negara. Hasilnya, Mesir menjadi negara kuat dan makmur yang akan memiliki dampak terhadap dunia selama ribuan tahun ke depan.
Tak hanya itu, Firaun Mina dipercayai bahwa dia menjadi raja dengan mengalahkan penguasa Mesir Hilir dalam sebuah pertempuran besar. Kemudian, Dia menjadi penguasa tunggal seluruh kerajaan. Peristiwa ini menandai dimulainya periode Kerajaan Lama dan berdirinya pemerintahan terpusat yang akan bertahan selama ribuan tahun. Mina juga memperkenalkan beberapa inovasi, seperti penggunaan hieroglif dan konstruksi bangunan batu besar, yang akan menjadi ciri khas budaya Mesir Kuno.
Menurut beberapa sumber kuno, Firaun ini dikatakan telah memimpin kampanye militer yang sukses melawan kota Nubt, membuka jalan bagi penyatuan kedua kerajaan tersebut. Perlu dicatat bahwa periode dinasti awal Mesir Kuno ditandai dengan ketidakstabilan politik dan sosial yang tinggi, dan banyak firaun awal terlibat dalam peperangan, penaklukan, dan perebutan kekuasaan. Namun, tidak ada catatan khusus yang menunjukkan bahwa Menes lebih kejam atau brutal daripada firaun lain pada masanya.
Secara umum, Menes dikenang sebagai tokoh penting dan berpengaruh dalam sejarah Mesir Kuno, dia meletakkan dasar-dasar bagi peradaban yang kuat, tahan lama, dan akan muncul pada abad-abad berikutnya.
Terlepas dari banyak pencapaiannya, Mina tetap menjadi sosok penuh teka-teki. Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan pribadinya atau secara spesifik tentang pemerintahannya, dan sebagian besar dari apa yang kita ketahui berasal dari catatan-catatan yang muncul kemudian, sering kali bertentangan. Namun demikian, peninggalannya tidak dapat disangkal, karena ia secara luas dianggap sebagai pendiri salah satu peradaban besar dunia.
Penyatuan Mesir oleh Mina maupun pembentukan pemerintahan terpusat meletakkan dasar bagi dinasti-dinasti firaun yang akan datang, antara lain inovasinya dalam bahasa, arsitektur, dan budaya terus mempengaruhi dunia kita saat ini.
Dinasti | I |
Masa Pemerintahan | 3200-3000 SM |
Pemakaman | Umm El Qa'ab |
Monumen | - |
#2. Firaun Tutankhamun
Raja Tut, juga dikenal sebagai Firaun Tutankhamun, adalah penguasa Mesir Kuno yang memerintah dari tahun 1332 hingga 1323 SM selama periode Kerajaan Baru. Akan tetapi, masa pemerintahannya relatif singkat dan pencapaiannya relatif kecil.
Selain itu, Firaun Tutankhamun menjadi salah satu firaun paling terkenal dalam sejarah karena penemuan makamnya yang hampir utuh di Lembah Para Raja pada tahun 1922. Makamnya dipenuhi dengan harta karun dan artefak yang memberikan para sejarawan dan arkeolog gambaran sekilas tentang kehidupan firaun pada zaman kuno.
Firaun Mesir ini naik takhta pada usia muda, kemungkinan sekitar 9 atau 10 tahun. Dia memerintah hingga kematiannya yang terlalu cepat pada usia 18 tahun. Meskipun ia tidak mencapai banyak hal selama masa pemerintahannya, ia sangat dihormati karena mengembalikan penyembahan dewa-dewi tradisional Mesir Kuno.
Dikarenakan, pendahulunya Akhenaten berusaha mewujudkan monoteisme dengan Aten sebagai Dewa yang Tunggal.
Tak hanya itu, Firaun Tutankhamun juga memprakarsai beberapa proyek pembangunan dan merestorasi kuil-kuil dan monumen yang telah lama rusak. Secara umum, meskipun tentu saja ada contoh firaun yang kejam dan brutal di sepanjang sejarah Mesir, tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa Tutankhamun terlibat. Sebaliknya, dia dikenang sebagai penguasa muda yang memainkan peran relatif kecil dalam sejarah Mesir Kuno.
Dinasti | XVIII |
Masa Pemerintahan | 1332-1323 SM |
Pemakaman | Makam KV62 |
Monumen | - |
#3. Firaun Remses II
Berikutnya! Firaun Ramses II alias Ramses Agung, merupakan salah satu firaun Mesir Kuno yang paling kuat dan produktif, memerintah dari tahun 1279 hingga 1213 SM selama periode Kerajaan Baru. Ramses II terkenal karena kampanye militernya, proyek-proyek pembangunan, dan perannya dalam Pertempuran Kadesh melawan bangsa Het, yang dianggap sebagai pertempuran kereta perang terbesar dalam sejarah.
Dia juga membangun beberapa bangunan monumental, termasuk kuil-kuil di Abu Simbel dan Ramesseum, yang masih berdiri sebagai beberapa contoh arsitektur Mesir Kuno paling mengesankan. Ramses II adalah seorang pembangun produktif, menugaskan beberapa bangunan dan monumen besar selama masa pemerintahannya yang panjang.
Ramses Agung sangat berjasa karena membangun beberapa kuil, istana, dan patung di seluruh Mesir, termasuk Aula Hipostyle Besar di Karnak, yang masih menjadi kompleks kuil terbesar di dunia. Dia juga membangun Ramesseum, kuil yang didedikasikan untuk pemujaannya sendiri, dan kuil-kuil terkenal di Abu Simbel, menampilkan patung-patung besar Ramses II yang diukir di permukaan batu.
Selain proyek-proyek pembangunannya, Ramses II juga seorang pemimpin militer yang sukses. Dia terlibat dalam beberapa kampanye untuk memperluas perbatasan Mesir, termasuk kemenangan yang menentukan dalam Pertempuran Kadesh melawan bangsa Het. Akan tetapi, pertempuran tersebut tidak sepenuhnya berhasil, Ramses Agung mengklaim kemenangan diplomatik dan mendapatkan perjanjian damai dengan bangsa Het yang berlangsung selama beberapa dekade.
Kampanye militernya juga membantu membangun Mesir sebagai kekuatan dominan di Timur Dekat kuno, lalu membuka jalan untuk penaklukan dan ekspansi di masa depan. Ramses II dikenal karena perlakuannya yang kejam terhadap para tawanan perang. Selama ekspansi militernya, Firaun Mesir ini menangkap dan memperbudak banyak orang.
Selain itu, ada laporan tentang perlakuan kejam Ramses II terhadap para pekerja yang membangun monumen-monumen megahnya. Para pekerja ini sering dipaksa bekerja berjam-jam dalam kondisi melelahkan, yang mengakibatkan banyak kematian akibat kelelahan, penyakit, dan luka-luka yang diderita di tempat kerja.
Sangat penting untuk dicatat bahwa sebagian besar informasi yang kita miliki tentang Ramses Agung berasal dari beberapa teks dan prasasti kuno. Kemungkinan tidak memberikan gambaran yang komprehensif atau akurat tentang karakter dan tindakannya. Namun demikian, bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa Ramses II adalah seorang penguasa yang kuat nan brutal. Bahkan, tidak segan-segan menggunakan kekerasan dan kekejaman untuk mempertahankan kekuasaannya.
Dinasti | IV |
Masa Pemerintahan | 1279–1213 SM |
Pemakaman | Makam KV7 |
Monumen | Abu Simbel, Abydos, Ramesseum, Luxor, dan Karnak |
#4. Firaun Tuthmosis III
Tuthmosis III adalah firaun Mesir yang memerintah dari tahun 1479 hingga 1425 SM selama periode Kerajaan Baru. Dia dikenal sebagai salah satu komandan militer paling sukses dalam sejarah Mesir Kuno, memimpin 17 kampanye militer dan memperluas perbatasan Mesir lebih jauh daripada firaun lain sebelum dia. Firaun Mesir ini juga mengawasi beberapa proyek pembangunan, termasuk pembangunan beberapa kuil dan pembuatan danau buatan manusia terbesar di dunia kuno.
Kegiatan militer dari Firaun Tuthmosis III memiliki peran penting dalam memperluas perbatasan Mesir dan membangun dominasi kekaisaran di wilayah Timur. Dia melakukan beberapa kampanye yang sukses melawan Kerajaan Mitanni, Kerajaan Kadesh, dan negara-negara tetangga lainnya, merebut sejumlah besar kekayaan dan wilayah.
Kisah yang paling dikenal ialah Pertempuran Megido, di mana ia mengalahkan koalisi penguasa Kanaan dan Suriah dalam kemenangan yang menentukan. Pertempuran ini sering dianggap sebagai salah satu kemenangan militer terbesar dalam sejarah kuno.
Tak hanya itu, diketahui bahwa Tuthmosis III tidak memiliki belas kasihan terhadap lawan-lawan politiknya, bahkan akan menggunakan kekerasan dan intimidasi untuk menegakkan otoritasnya. Ada catatan sejarah yang mengindikasikan bahwa ia memenjarakan atau mengeksekusi banyak anggota keluarga kerajaan, bahkan putra dan penerusnya sendiri, yang ia anggap berbahaya bagi kekuasaannya.
Selain kampanye militernya, Tuthmosis III juga merupakan pelindung seni dan mengawasi beberapa proyek pembangunan selama masa pemerintahannya. Dia membangun beberapa kuil, termasuk Kuil Amun di Karnak. Dia juga menciptakan danau buatan manusia terbesar di dunia kuno, yang digunakan untuk irigasi dan memancing. Firaun Mesir ini juga dikenal karena mempromosikan penyembahan Amun, salah satu dewa terpenting dalam jajaran dewa Mesir, dan membangun beberapa monumen untuk menghormati sang dewa.
Dinasti | XVIII |
Masa Pemerintahan | 1479-1425 SM |
Pemakaman | Makam KV34 |
Monumen | Cleopatra's Needle dan Obelisk of Theodosius |
#5. Firaun Hatshepsut
Hatshepsut adalah salah satu firaun wanita paling terkenal di Mesir Kuno, yang memerintah dari tahun 1479 hingga 1458 SM selama periode Kerajaan Baru. Dia adalah putri dari Thutmose I dan istri dari Thutmose II. Firaun ini menjadi ratu setelah kematian dari suaminya. Hatshepsut dikenal karena ekspedisi perdagangannya yang sukses, proyek-proyek pembangunan, dan upayanya untuk pengesahan pemerintahannya sebagai firaun wanita.
Pemerintahan Hatshepsut terkenal karena proyek-proyek pembangunan yang ia lakukan. Dia menugaskan beberapa bangunan yang mengesankan, termasuk Kuil Deir el-Bahri, yang merupakan kuil paling ikonik dan terawat dengan baik di Mesir. Dia juga membangun beberapa kuil, patung, dan obelisk lain di seluruh negeri, membantu memperkuat reputasinya sebagai pembangun dan pelindung seni yang hebat.
Hatshepsut juga terkenal dengan ekspedisi perdagangannya, yang berperan penting dalam memperluas ekonomi dan pengaruh budaya Mesir. Dia mengirim beberapa ekspedisi ke tanah Punt, sebuah wilayah yang terletak di Eritrea dan Somalia pada masa saat ini. Di wilayah itu dia mendapatkan berbagai barang seperti dupa, kayu hitam, dan mur.
Ekspedisi-ekspedisi ini membantu membangun reputasi Mesir sebagai kekuatan perdagangan utama di dunia kuno, maka semakin mengukuhkan warisan Hatshepsut sebagai penguasa yang kuat dan sukses.
Dinasti | XVIII |
Masa Pemerintahan | 1479-1458 SM |
Pemakaman | Makam KV20 |
Monumen | Temple of Karnak, Mortuary Temple of Hatshepsut, Speos Artemidos, dan Chapelle Rouge |
#6. Firaun Akhenaten
Akhenaten adalah seorang firaun Mesir yang memerintah dari tahun 1353 hingga 1336 SM selama dinasti ke-18 periode Kerajaan Baru. Dia dikenal karena agamanya monoteisme yang berbeda dengan sebelumnya, penyembahan satu Dewa Aten. Dia juga melakukan pendirian ibu kota baru, bernama Akhetaten yang didedikasikan untuk pemujaan dewa tersebut.
Perubahan agama Akhenaten merupakan peristiwa besar dari kepercayaan agama tradisional Mesir, yang melibatkan pemujaan terhadap banyak dewa dan dewi. Sistem agama baru ini merupakan perubahan signifikan dari agama tradisional Mesir, yang menimbulkan banyak pertentangan dari para pendeta dan bangsawan.
Masa pemerintahan Firaun Akhenaten juga ditandai dengan pergeseran gaya artistik dan ikonografi. Dia mendorong penciptaan penggambaran yang lebih realistis tentang dirinya dan keluarganya, yang berbeda secara umum dalam seni Mesir.
Gaya ini, dikenal sebagai seni Amarna, memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan seni Mesir. Begitu dikagumi karena keindahan dan inovasinya yang unik. Selain itu, seni tersebut diciptakan selama periode Amarna tetap menjadi beberapa contoh seni Mesir Kuno yang paling dikenal dan menakjubkan.
Terlepas dari kontroversi dan perlawanan yang dihadapi Akhenaten selama menjadi firaun, reformasinya meninggalkan dampak hebat pada agama maupun budaya Mesir. Meskipun pemujaan terhadap Dewa Aten hanya berlangsung singkat, namun hal ini menjadi titik awal munculnya sistem kepercayaan monoteisme.
Dinasti | XVIII |
Masa Pemerintahan | 1353-1336 SM |
Pemakaman | Makam Amarna |
Monumen | Akhetaten dan Gempaaten |
#7. Firaun Djoser
Firaun Djoser atau Netjerikhet adalah penguasa Mesir Kuno yang berkuasa dari tahun 2670 hingga 2640 SM selama Dinasti Ketiga. Netjerikhet dikenal karena memerintahkan pembangunan piramida berundak yang terkenal di Saqqara, yang dianggap sebagai bangunan batu tertua di dunia. Piramida berundak ini dirancang oleh arsitek Djoser, bernama Imhotep, yang dianggap sebagai salah satu arsitek paling berbakat dalam sejarah Mesir Kuno.
Piramida Berundak di daerah Saqqara merupakan perubahan signifikan dari makam Mesir sebelumnya, yang biasanya dibangun sebagai mastabas, struktur persegi panjang beratap datar. Piramida berundak adalah struktur monumental, terdiri dari beberapa tingkat balok persegi panjang yang ditumpuk, dan merupakan simbol kekuasaan dan kekayaan Djoser.
Kompleks piramida ini juga memiliki beberapa bangunan lain, termasuk kuil, tempat suci, dan halaman, yang digunakan untuk berbagai tujuan keagamaan dan upacara. Piramida berundak di Saqqara dianggap sebagai mahakarya arsitektur Mesir Kuno, menjadi dari bukti kekuatan dan ambisi Djoser sebagai penguasa.
Kejam! Firaun Djoser terkenal karena kekejaman nya terhadap rakyatnya. Salah satu kisah terkenal tentang kebrutalannya digambarkan dalam "Ratapan Para Petani". Kisah ini menyoroti kondisi keras yang diberlakukan pada para petani selama masa pemerintahannya. Djoser memaksa mereka untuk bekerja di berbagai proyek pembangunannya selama berjam-jam tanpa istirahat atau kompensasi yang memadai. Hukuman seperti pemukulan dijatuhkan kepada mereka yang tidak memenuhi kuota atau berkinerja buruk.
Selain itu, kegiatan militer Firaun Mesir satu ini sering kali brutal, dengan para tawanan perang ditangkap dan diperbudak. Menurut beberapa sumber, dia juga bertanggung jawab untuk membangun labirin bawah tanah yang sangat besar di mana para tahanan ditahan dan disiksa.
Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar dari apa yang kita ketahui tentang Firaun Djoser dan pemerintahannya berasal dari teks-teks atau prasasti kuno. Meskipun, mungkin tidak memberikan gambaran yang komprehensif atau akurat tentang karakter dan tindakannya. Namun demikian, bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa Djoser adalah seorang penguasa yang kuat dan terkadang, penguasa yang kejam yang menggunakan kekuasaannya untuk memajukan kepentingannya sendiri dengan mengorbankan rakyatnya.
Dinasti | III |
Masa Pemerintahan | 2670-2640 SM |
Pemakaman | Piramida Djoser |
Monumen | - |
#8. Firaun Khufu
Firaun Khufu, juga dikenal sebagai Cheops adalah firaun kedua dari Dinasti Keempat Mesir, yang memerintah pada masa Kerajaan Lama, sekitar tahun 2589-2566 SM. Meskipun Khufu dikenal karena membangun Piramida Agung Giza, salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, ia juga dikenal karena reputasinya yang kejam.
Pembangunan monumen tersebut dianggap sebagai prestasi teknik paling mengesankan dalam sejarah manusia, dan berdiri sebagai bukti kekuatan dan pengaruh firaun selama periode Kerajaan Lama. Namun, ada juga bukti yang menunjukkan bahwa Khufu adalah seorang penguasa kontroversial yang mungkin menggunakan metode yang kejam untuk mencapai tujuannya.
Salah satu kisah paling terkenal tentang kekejamannya melibatkan sejarawan Yunani, Herodotus, yang menulis bahwa Khufu memaksa rakyatnya untuk mengerjakan pembangunan Piramida Agung selama 20 tahun, dengan menggunakan tenaga kerja paksa dan kondisi kerja yang keras. Menurut Herodotus, Firaun Khufu lebih peduli dengan kemuliaan dirinya sendiri daripada kesejahteraan rakyatnya, dan dia rela mengorbankan nyawa mereka untuk mencapai tujuannya.
Ada juga catatan tentang kekejaman Khufu terhadap anggota keluarganya sendiri. Dikatakan bahwa ia membunuh saudaranya sendiri, Djedefre, agar dia dapat naik takhta. Firaun Khufu bisa dikatakan sebagai seorang penguasa yang kejam terhadap rakyat dan anggota keluarganya.
Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak dari kisah-kisah ini berasal dari sumber-sumber kuno, dan mungkin tidak sepenuhnya akurat. Meskipun pemerintahan Khufu tidak diragukan lagi ditandai dengan penggunaan kerja paksa dan pembangunan monumen-monumen besar, ada kemungkinan bahwa reputasinya atas kekejaman telah dibesar-besarkan dari waktu ke waktu.
Dinasti | IV |
Masa Pemerintahan | 2589-2566 SM |
Pemakaman | Piramida Agung Giza |
Monumen | Piramida Agung Giza |
#9. Firaun Snefru
Firaun Snefru, dikenal juga bernama Sneferu merupakan firaun Mesir yang memerintah selama periode Kerajaan Lama, dari sekitar tahun 2613 hingga 2589 SM. Dia dikenang karena pencapaian arsitekturnya, termasuk pembangunan beberapa piramida. Warisan arsitektur Firaun Snefru sangat mengesankan, karena telah membangun tiga piramida, yang masing-masing menampilkan keahlian dari teknik Mesir Kuno.
Contohnya ialah Piramida Bengkok, yang dianggap sebagai pencapaian besar karena menampilkan periode transisi dalam arsitektur piramida. Strukturnya bergeser dari piramida berundak tradisional ke piramida sisi halus yang lebih ramping. Militer di masa Snefru juga memperluas jangkauan kekaisaran Mesir dengan upaya perdamaian dan stabilitas ke wilayah tersebut, sehingga meninggalkan hal penting pada politik Mesir.
Dampak dari pemerintahan Snefru masih terasa hingga saat ini, menginspirasi kekaguman dan kekaguman di antara para cendekiawan dan penggemar sejarah. Piramida-piramida karyanya tetap menjadi bangunan yang paling mengagumkan di Mesir Kuno, dan warisannya sebagai firaun yang sukses menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dari pencapaiannya dalam arsitektur dan penaklukan militer hingga upaya diplomatiknya, dampak Snefru terhadap Mesir Kuno tidak dapat disangkal, menjadikannya tokoh penting dalam sejarah wilayah tersebut.
Salah satu kisah paling terkenal yang melibatkan kekejaman Snefru berasal dari Papirus Westcar, sebuah kumpulan cerita dari Mesir Kuno. Menurut papirus tersebut, Snefru memerintahkan pembunuhan putranya sendiri, Pangeran Redjedef, setelah sang pangeran gagal menyelesaikan tugas sulit yang diberikan oleh ayahnya. Sang pangeran seharusnya mengambil sebuah buku ajaib dari dasar danau, namun ketika ia gagal, Snefru memerintahkan untuk membunuhnya.
Ada juga kisah-kisah tentang perlakuan kasar Snefru terhadap para pekerjanya. Seperti firaun lainnya, ia menggunakan tenaga kerja paksa untuk membangun bangunan-bangunan monumentalnya, termasuk Piramida Merah di Dahshur. Menurut beberapa catatan, dia begitu brutal terhadap para pekerjanya sehingga mereka memberontak melawannya, memaksanya untuk meninggalkan pembangunan piramida.
Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak dari kisah-kisah ini berasal dari sumber-sumber kuno dan mungkin tidak sepenuhnya akurat. Meskipun Snefru tidak diragukan lagi adalah seorang penguasa yang kuat yang menggunakan kerja paksa untuk membangun monumen-monumennya, reputasinya atas kekejamannya mungkin telah dibesar-besarkan dari waktu ke waktu.
Dinasti | IV |
Masa Pemerintahan | 2613-2589 SM |
Pemakaman | Piramida Merah |
Monumen | Piramida Meidum, Piramida Bengkok, dan Piramida Merah |
#10. Firaun Khafre
Firaun Khafre, nama lainnya Chephren adalah Raja Mesir Kuno yang memerintah selama periode Kerajaan Lama, dari sekitar tahun 2558 hingga 2532 SM. Dia terkenal karena membangun Sphinx Agung, sebuah monumen mengagumkan yang terletak di depan kompleks piramidanya di Giza. Sphinx Agung dibangun untuk menunjukkan kekuatan dan kekayaan Khafre, dan juga merupakan bukti pengabdian agamanya.
Sphinx yang terbuat dari tubuh singa dengan wajah manusia, diyakini mewakili firaun dan dewa Horus. Kombinasi antara kekuatan, kekuasaan, kecerdasan, dan kebijaksanaan mewujudkan cita-cita pemerintahan dari Firaun Khafre.
Selain Sphinx Agung, Firaun Mesir Khafre juga membangun piramida terbesar kedua di Giza, yang awalnya berdiri dengan ketinggian 143,5 meter. Piramida ini terbuat dari blok batu kapur yang berisi banyak lorong dan ruangan, termasuk ruang pemakaman untuk sisa-sisa mumi Firaun. Meskipun banyak upaya perampok untuk menjarah piramida, makam Khafre dan harta karunnya sebagian besar tetap utuh selama berabad-abad, memberikan wawasan berharga ke dalam kepercayaan dan adat istiadat Mesir Kuno.
Pada era ini, piramida Khafre tetap menjadi bukti kekuatan dan warisannya yang abadi, dan menjadi salah satu simbol peradaban Mesir Kuno yang paling mengesankan.
Ada kisah yang paling terkenal tentang kekejaman Khafre berasal dari cerita Mesir Kuno yang disebut Kisah Petani yang Fasih Berbicara. Menurut cerita tersebut, seorang petani bernama Khun-Anup sedang melakukan perjalanan melalui kerajaan Khafre ketika dia dirampok oleh seorang pejabat yang korup. Ketika Khun-Anup mengadu kepada firaun, Khafre menolak untuk membantunya, malah menyuruh petani tersebut dipukuli dan dijebloskan ke dalam penjara.
Selain itu, ada catatan bahwa Khafre menggunakan tenaga kerja paksa untuk membangun bangunan monumennya, sama seperti yang dilakukan ayahnya, Firaun Khufu. Para pekerja dipaksa untuk bekerja dalam kondisi tidak manusiawi, seringkali tanpa makanan, air, atau tempat tinggal yang memadai. Beberapa catatan menyebutkan bahwa para pekerja yang gagal memenuhi kuota mereka akan dihukum berat.
Dinasti | IV |
Masa Pemerintahan | 2558-2532 SM |
Pemakaman | Piramida Khafre |
Monumen | Piramida Khafre |
#11. Firaun Pepi II
Selanjutnya, Firaun Pepi II ialah firaun Mesir yang memerintah selama periode Kerajaan Lama, dari sekitar tahun 2278 hingga 2184 SM. Pepi II dikenang sebagai salah satu firaun yang berkuasa paling lama dalam sejarah Mesir Kuno, dengan masa pemerintahan lebih dari 90 tahun. Selama masa pemerintahannya, kemakmuran masyarakat Mesir sangat stabil dan mempertahankan posisi Mesir sebagai kekuatan dominan di wilayah tersebut.
Meskipun usianya sudah lanjut, Pepi II tetap aktif dalam tugasnya sebagai penguasa, mengawasi berbagai proyek konstruksi dan kegiatan militer. Dia juga dikenal karena dukungannya terhadap seni dan sastra, menugaskan banyak karya sastra yang bertahan hingga hari ini.
Dengan masa kekuasan yang panjang, warisan Pepi II agak dibayangi oleh kemunduran Kerajaan Lama selama tahun-tahun terakhir pemerintahannya. Ketika pemerintah pusat melemah, para pejabat lokal mendapatkan lebih banyak kekuasaan, yang mengarah ke periode kelam politik yang pada akhirnya akan menyebabkan runtuhnya Kerajaan Lama.
Namun demikian, masa pemerintahannya tetap menjadi periode yang menarik dalam sejarah Mesir, ditandai dengan stabilitas dan kemakmuran yang luar biasa di bawah kepemimpinan seorang penguasa yang luar biasa.
Menurut beberapa sumber kuno, termasuk sejarawan terkenal Manetho, Pepi II dikenal karena perilakunya yang tidak menentu dan perlakuannya yang kejam terhadap rakyatnya. Dia dikatakan selalu tidak konsisten dan mudah marah, dia juga diyakini telah mengeksekusi atau memenjarakan banyak pejabat dan penasihatnya sendiri.
Terdapat kisah menceritakan bahwa Firaun Mesir Pepi II memerintahkan eksekusi terhadap seorang pejabat tinggi yang menolak untuk melaksanakan salah satu perintahnya. Firaun tersebut dikatakan telah mengeksekusi pejabat tersebut dengan mengikatnya pada patung sapi dari kayu dan membiarkannya diseret sampai mati oleh hewan tersebut.
Selain itu, ada catatan bahwa Pepi II menggunakan kerja paksa untuk membangun monumen-monumennya dan dia bersikap kasar terhadap para pekerjanya. Dikatakan bahwa dia menghukum mereka yang tidak memenuhi kuota dengan memukuli mereka atau memaksa mereka bekerja dalam kondisi yang manusiawi.
Dinasti | VI |
Masa Pemerintahan | 2278-2184 SM |
Pemakaman | Piramida Pepi II |
Monumen | Piramida Pepi II |
#12. Firaun Seti I
Firaun Seti I adalah firaun Mesir Kuno yang memerintah selama dinasti ke-19, dari sekitar tahun 1294 hingga 1279 SM. Dia dikenang sebagai salah satu firaun paling kuat dan berpengaruh pada masanya, yang dikenal dengan kampanye militernya, proyek-proyek pembangunannya, dan perlindungannya terhadap seni.
Seti I dikenal karena kecakapan militernya, dia memimpin beberapa kampanye yang sukses melawan bangsa Het dan kekuatan tetangga lainnya. Dalam hal proyek pembangunan, Seti I mungkin paling dikenal karena karyanya di Kuil Agung Amun di Karnak, yang ia perluas dan hiasi dengan sejumlah bangunan dan monumen baru.
Firaun ini juga membangun sejumlah kuil dan bangunan lain di seluruh Mesir, banyak di antaranya yang masih berdiri hingga saat ini.
Pada umumnya, Firaun Mesir Seti I dikenal sebagai pelindung seni dan pengagum berat tradisi seni mulai dari pahat, lukisan, sampai beragam bentuk ekspresi artistik Mesir Kuno. Dia menugaskan sejumlah karya seni dan arsitektur yang indah, banyak di antaranya dianggap sebagai contoh terbaik dalam kesenian masa lalu Mesir.
Dinasti | XIX |
Masa Pemerintahan | 1294-1279 SM |
Pemakaman | KV17 |
Monumen | Mortuary Temple of Seti I, Temple at Abydos, dan Great Hypostyle Hall |
#13. Firaun Twosret
Firaun Twosret adalah seorang ratu dan firaun Mesir Kuno yang memerintah pada masa dinasti ke-19, dari sekitar tahun 1191 hingga 1189 SM. Dikenal juga sebagai Tausret, dia dikenang sebagai salah satu dari sedikit firaun wanita dalam sejarah Mesir Kuno. Masa pemerintahannya ditandai dengan periode pergolakan politik dan sosial.
Tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa Twosret sangat kejam, meskipun masa pemerintahannya ditandai dengan ketidakstabilan dan konflik. Firaun Mesir tersebut berkuasa setelah kematian pendahulunya, Setnakht, dan dia menghadapi sejumlah tantangan terhadap pemerintahannya, termasuk pemberontakan oleh gubernur yang kuat bernama Bay.
Twosret dikenal karena kemampuan diplomatik dan militernya, Firaun Mesir ini berhasil mempertahankan cengkeramannya pada kekuasaan meskipun menghadapi tantangan-tantangan ini. Dia juga melakukan sejumlah proyek pembangunan, termasuk pembangunan kuil di Karnak, dan dia adalah seorang pelindung seni dan budaya.
Meskipun sukses, bagaimanapun, pemerintahan Twosret relatif singkat, dan dia akhirnya digulingkan oleh gubernur kuat lainnya yang bernama Siptah. Warisannya agak dibayangi oleh fakta bahwa ia menjadi deretan dari firaun wanita dalam sejarah Mesir Kuno. Di masa pemerintahannya ditandai dengan berbagai kekacauan politik dan sosial.
Dinasti | XIX |
Masa Pemerintahan | 1191-1189 SM |
Pemakaman | KV14 |
Monumen | Mortuary Temple dan Thebes |
#14. Firaun Cleopatra VII
Terakhir! Cleopatra VII adalah ratu Mesir Kuno yang memerintah dari tahun 51 hingga 30 SM. Dia dikenang sebagai salah satu wanita paling kuat dan berpengaruh dalam sejarah, yang dikenal karena kecerdasan politiknya, kecantikannya, dan hubungan romantisnya dengan beberapa pria paling berkuasa pada masanya.
Cleopatra VII merupakan penguasa yang kuat dan otoriter. Dia mempertahankan kontrol yang kuat atas kerajaannya. Dia juga dikenal karena kecerdasannya, keterampilan diplomatiknya, dan kemampuannya untuk mempengaruhi politik Mesir Kuno yang cukup rumit.
Selain itu, Cleopatra mungkin paling dikenal karena hubungannya dengan Julius Caesar dan Mark Antony, dua orang yang paling berkuasa pada zamannya. Dia terlibat secara romantis dengan kedua pria tersebut. Hal tersebut membuat aliansi mereka begitu kuat karena membantu mengamankan kekuasaannya dan melindungi Mesir dari ancaman luar.
Terlepas dari banyak pencapaiannya, masa pemerintahan Cleopatra ditandai dengan berbagai kekacauan dan konflik. Firaun Mesir wanita ini harus menghadapi sejumlah tantangan terhadap pemerintahannya, termasuk pemberontakan oleh saudara perempuannya sendiri maupun perang dengan Roma. Pada akhirnya menyebabkan dia kalah dan hancur dari kekuasaannya.
Dinasti | - |
Masa Pemerintahan | 51-30 SM |
Pemakaman | - |
Monumen | - |
KESIMPULAN
Pada intinya, para Firaun memainkan peran penting dalam sejarah Mesir Kuno, dan warisan mereka masih dapat dilihat dalam bangunan mengesankan. Mereka membangun maha karya dan kisah-kisah yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Terlepas dari banyaknya tantangan yang mereka hadapi, termasuk perang, kekejaman, dan kelaparan, mereka mampu mempertahankan masyarakat yang beraneka ragam. Terbukti dengan adanya mereka, menjadi sumber daya tarik bagi orang-orang di seluruh dunia. Ngomong-ngomong dari seluruh deretan diatas, siapa sih Firaun favorit kalian?
PENUTUP
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang Daftar Firaun Mesir Kuno paling Terkenal dan Kejam. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan sedulur. Purnaning Atur Matur Nuwun #CMIIW #UPGRADEYOURKNOWLEDGE
Tags:
Info